v Transformator
Trafo 3 fasa beratnya kira-kira 80% dari trafo 1 fasa,trafo 3 fasa juga lebih menguntungkan dalam hal pondasi,pengawatan,dan ruang yang diperlukan.
Oto trafo ialah dimana lilitan primer dan sekunder mempunyai bagian yang sama. Trafo ini dipakai bila kedua sisi primer dan sekundernya dihubungkan pada system yang ditanahkan langsung.
Kelebihan dari oto trafo ialah, harganya murah,effisiensi tinggi, regulasi baik, ukurannya kecil dan arus bangkitnya kecil.
Kelemahan dari oto trafo ialah, apabila ada ganguan pada suatu rangkaian maka akan mempengaruhi rangkaian yang lainnya.
Cara mengubah tegangan pada trafo yaitu dengan cara,mengubah tap berbeban atau dengan memasang pengatur tegangan berbeban.
v Pengubah Fasa
Alat-alat pengubah fasa yaitu;
a. Kondensator penuh
kondensator sinkron
kondensatot asinkron
b. Kapasitor shunt
kapasitor 1 fasa
kapasitor 3 fasa
c. Reactor shunt
reactor berinti besi dengan celah udara
reactor berinti udara
v Peralatan Penghubung
Macam-macam pemutus beban yaitu;
a. Pemutus beban minyak jenis tanki
b. Pemutus beban minyak volume kecil
c. Pemutus beban udara
d. Pemutus beban semburan udara
e. Pemutus beban gas SF6
f. Pemutus beban hembusan magnetis
g. Pemutus beban hampa/vacuum
v Panel Kontrol dan Kotak Hubung Tertutup
Jenis-jenis panel control yaitu;
a. Panel control utama
b. Panel rele
c. Panel pemakaian sendiri
Lemari Hubung (cubicle) terbuat untuk kelas 3-30 kV dan dipakai untuk pusat beban atau pusat daya. Karakteristiknya adalah bahwa ;
a. Bagian yang bertegangan tidak boleh terbuka
b. Ganguan tidak akan meluas sebab rangkaiannya terbagi dalm satuan-satuan
c. Luas instalasi kecil dan pemasangan perluasaan dan pemindahan instalasi mudah
d. Keandalannya tinggi karena pemasangan yang sempurna di pabrik
v Arrester
Arrester bekerja melepaskan muatan listrik serta mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai peralatan dalam GI itu. Arrester harus mempunyai ketahanan termis yang cukup terhadap energy dari arus susulan ini.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester adalah sebagai berikut;
a. Tegangan percikan dan tegangan pelepasannya, yaitu tegangan pada terminalnya pada waktu pelepasan, harus cukup rendah, sehingga dapat mengamankan isolasi peralatan.
b. Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik, dan dapat bekerja terus seperti semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar